Proses desain UI/UX adalah proses menciptakan dan menyempurnakan UI (User Interface) dan UX (User Experience) produk digital, seperti situs web atau aplikasi mobile. Tujuan dari proses ini adalah untuk menciptakan antarmuka yang intuitif, mudah digunakan, dan memberikan pengalaman positif bagi pengguna.
Ada banyak metode atau pendekatan berbeda yang dapat digunakan dalam desain UI/UX, dan metode yang tepat untuk proyek tertentu akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis produk yang sedang dirancang, tujuan proyek, sumber daya yang tersedia, serta kebutuhan dan harapan pengguna.
Jadi, metode apa yang kami gunakan untuk proses Desain UI/UX?
Dalam proses Desain UX/UI kami, kami menggunakan pemikiran desain dan desain yang berpusat pada manusia sebagai pendekatan mendasar kami. Itu adalah prinsip dan pilar kami dalam pekerjaan sehari-hari.
Design Thinking adalah proses holistik dan berulang yang melibatkan empati terhadap pengguna, kreativitas dalam memecahkan masalah, dan menguji serta menyempurnakan ide. Ini adalah tentang memahami kebutuhan dan tujuan pengguna, dan menggunakan pemahaman tersebut untuk menghasilkan ide dan solusi yang fungsional dan menarik.
Human-Centered Design, di sisi lain, adalah pendekatan desain yang berfokus pada kebutuhan, keinginan, dan keterbatasan pengguna akhir. Pendekatan ini melibatkan pengguna secara aktif dalam proses desain untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi kebutuhan mereka dan mudah digunakan.
Baik pemikiran desain maupun desain yang berpusat pada manusia difokuskan untuk menciptakan solusi yang ramah pengguna, efisien, dan efektif. Dengan mengadopsi pendekatan ini dalam proses desain UI/UX kami, kami dapat menciptakan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna kami dan memberikan pengalaman yang positif.
Kami menggunakan design thinking untuk desain UI/UX di Giza Lab karena kerangka kerja ini sesuai dengan proyek-proyek yang ada saat ini, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan metode lain di masa depan, menurut Ryan Septian Pratama, Kepala Desain Giza Lab.
Proses design thinking biasanya terdiri dari beberapa langkah berikut:
- Berempati: Melibatkan pemahaman kebutuhan dan tujuan pengguna, serta pain points dan frustrasi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui teknik seperti penelitian pengguna, wawancara, dan observasi.
- Mendefinisikan: Melibatkan identifikasi masalah yang perlu dipecahkan dan mendefinisikannya dengan cara yang jelas dan ringkas.
- Ideasi: Melibatkan menghasilkan ide dan solusi potensial untuk masalah tersebut. Ini dapat dilakukan melalui teknik seperti brainstorming, membuat sketsa, dan membuat prototipe.
- Prototipe: Ini melibatkan pembuatan versi produk dengan kesetiaan rendah dan kesetiaan tinggi untuk menguji dan menyempurnakan ide. Prototyping memungkinkan desainer untuk memahami bagaimana produk akan bekerja dan mengidentifikasi masalah atau masalah apa pun.
- Tes: Ini melibatkan pengumpulan umpan balik dari pengguna pada prototipe dan menggunakan umpan balik itu untuk menyempurnakan dan meningkatkan produk. Ini dapat dilakukan melalui teknik seperti pengujian kegunaan dan wawancara pengguna.
Dalam proses Desain UI/UX kami, kami menggunakan Crazy 8, brainwriting, atau diagram afinitas sebagai alat untuk ide.
Crazy 8
Adalah teknik ideasi cepat di mana sekelompok orang diberi waktu 8 menit untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin tentang topik atau tantangan tertentu. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide dengan cepat, tanpa khawatir mengevaluasi atau memfilternya pada tahap ini.
Brainwriting
Brainwriting adalah teknik pembuatan ide lain yang melibatkan sekelompok orang yang menuliskan ide mereka pada catatan tempel atau kartu, dan kemudian meneruskannya ke orang berikutnya dalam grup untuk ditambahkan atau dikembangkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan banyak ide dan koneksi di antara mereka melalui kolaborasi dan brainstorming.
Diagram Afinitas
Diagram afinitas digunakan untuk mengatur dan mengklasifikasikan sejumlah besar ide ke dalam kelompok atau kategori berdasarkan hubungan dan kesamaannya. Ini dapat membantu desainer untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data dan untuk memprioritaskan dan fokus pada ide yang paling menjanjikan.
Teknik-teknik ini dapat berguna untuk menghasilkan sejumlah besar ide dan untuk mengatur serta memprioritaskannya pada tahap awal proses desain. Dengan menggunakan berbagai teknik ide, desainer dapat mengeksplorasi berbagai ide dan pendekatan, dan menemukan solusi terbaik untuk proyek tersebut.
Sangat penting untuk menciptakan produk yang fungsional dan bermanfaat untuk mencapai kesuksesan. Untuk mengembangkan hubungan yang kuat antara produk Anda dan penggunanya, Desain UI/UX dan pola pikir yang berpusat pada manusia sangatlah penting.
Secara keseluruhan, penting bagi bisnis untuk berinvestasi dalam desain dan pengembangan berkualitas tinggi saat membuat produk digital, karena hal ini dapat membantu memastikan bahwa produk tersebut ramah pengguna, efektif, dan sukses. Dengan bekerja bersama para profesional berpengalaman, bisnis dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan dan keahlian tim, serta menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan penggunanya.
Dengan tim profesional yang berdedikasi untuk membantu Anda membuat produk digital berkualitas tinggi, kami siap memberi Anda panduan dan dukungan yang berharga. Dengan layanan seperti langganan UI/UX, audit dan penelitian, dan lainnya, kami dapat memandu Anda melalui proses desain dan membuat produk yang fungsional dan ramah pengguna.